Selasa, 07 Juli 2009

PEMILU!

Waahh.. Besok tanggal 8 Juli! Hari apa sih? Ulang tahun teman? Hari jadi pernikahan orang tua? Pengumuman kelulusan? Atau malah hari "jadian" Anda? Anyway, semua itu boleh menjadi jawaban anda atas pertanyaan saya tadi. Tapi, buat saya, besok adalah hari yang cukup membuat lutut gemetaran. Kenapa? Sebelum Anda tanya "kenapa?", lebih baik saya jelaskan dahulu duduk persoalannya. Kalau terasa sedikit pegal, berdiri sebentar, bolehlah.. Besok, saya diundang ke pesta. Tanpa jas dan dasi. Tanpa sepatu hitam mengkilat yang bisa menyilaukan orang lain. Cukup pakaian sopan, murah meriah. Pesta apa sih? Pesta demokrasi. Pesta seluruh rakyat Indonesia, pesta akbar selama lima tahun sekali. Mungkin, saking akbarnya, banyak hal penting yang terlupakan. Tapi tak masalah, ingat, nothing's perfect. Contreng sekali, untuk lima tahun ke depan. Inilah pengalaman pertama saya dalam hal contreng-menyontreng. Semoga, yang terbaik yang terpilih, dan ingat, bagi Anda yang termasuk para penyontreng juga, "berani kotor itu baik!". Celupkan ujung jari Anda sebagai bukti Anda telah memilih. Jangan curang yah? Sukseskan PEMILU!

Kamis, 25 Juni 2009

SERVIAM

Sebuah lagu, yang takkan pernah saya lupakan dalam hidup saya.

Kami adalah kusuma bangsa, 
segar bugar pun muda belia, 
bersatu padu serentak maju, 
ke arah luhur kami menuju,

Kami sadari panggilan Tuhan,
hidup suci menjadi teladan,
Kristus pribadi yang menyinari,
Maria Bunda pembimbing kami, 

majulah, peganglah semboyan,
SERVIAM, SERVIAM, tetap teguh SERVIAM!

Aku Bisa

"aku bisa, aku pasti bisa, kuharus terus berusaha, bila kugagal, itu tak mengapa, setidaknya ku t'lah mencoba, aku bisa, aku pasti bisa, ku tak mau berputus asa, kucoba terus, coba sampai ku bisa, aku pasti bisa.."

Aku Bisa. Belakangan ini, saya sedang "demen" sama lagu tersebut. Pertama kali saya dengar, waktu melihat iklan sebuah produk kebutuhan anak-anak, *saya lupa apa tepatnya,* di televisi. Saat mendengar lagu itu, perasaan saya selalu menjadi bersemangat, yang tadinya loyo jadi seger, yang tadinya semangat jadi tambah semangat. Iseng, saya coba cari lirik lagu tersebut di dunia maya. Masuk ke google, terus ketik "aku bisa". Akhirnya, saya menemukan sebuah forum, yang kebetulan lagi ngebahas masalah saya ini. Potongan lagunya, yang saya tulis di atas tadi.

Saya baru ngeh, baru sadar. Ini kesimpulan yang saya ambil, setelah melihat dan mendengar [lagi] lagu tersebut. Mau setuju sama saya boleh, engga setuju juga engga apa-apa. Pertama, dari liriknya. Aku bisa, menggambarkan sikap optimis seseorang, bahwa dirinya bisa. Selain bisa, juga punya rasa PD tinggi. Lha, kalau orangnya bisa, tapi dia pantang ngomong aku bisa, sama aja bohongnya donk? Kedua, iramanya. Beatnya agak cepat di bagian lirik lagu di atas, saya rasa menambah rasa patriotisme kita yang mendengar. Pernah dengar lagu kebangsaan yang mendayu-dayu? Terakhir, ternyata sang penyanyi. Di iklan tersebut, lagu Aku Bisa dinyanyikan oleh sekumpulan anak-anak, dengan ceria. Sifat khas anak-anak yang polos, dan jujur, memberikan pengaruh pada makna lagu itu sendiri, yaitu sifat perjuangan generasi muda yang percaya diri, semangat, tapi tetap ceria. Meyakinkan anak tersebut kalau dia itu bisa. Kebayang khan kalo yang nyanyinya opa-opa?

Untungnya, saya mulai suka lagu itu dari hari sebelum hari wisuda saya. Malam hari, sebelum saya diwisuda, "penyakit" saya *susah tidur akibat stress..* kambuh, dan saya hanya bisa bersenandung aku bisa tersebut. Sambil guling ke kiri, sambil guling ke kanan. Sangat menakjubkan.

Selasa, 16 Juni 2009

menunggu "dilepas"

Hari ini, saya masuk sekolah kembali. Ya, masuk sekolah kembali, bukannya "kembali masuk sekolah". Kenapa masuk sekolah kembali? Kenapa bukan kembali masuk sekolah? Tanyakan saja masalah ini pada guru bahasa Indonesia terdekat..

Masuk sekolah kembali. Setelah hampir 3 minggu, saya part-time jadi manula, yang tiap hari cuman duduk-duduk, nonton TV, mandi, dan banyak lagi lainnya. Pendapat saya: BOSAN. Saya baru terpikir, ternyata, para kakek dan nenek yang tinggal di panti, hidupnya jauh lebih menderita dari saya. Sudah kesepian, malah kadang di"terlantarkan" oleh keluarganya, mau apa-apa susah, harus minta tolong pada orang lain, dan yang paling menyedihkan, rutinitas "part-time" saya yang selalu sama tiap harinya, yaa bangun, yaa makan, yaa duduk-duduk, yaa nonton, dan yaa yang lainnya. Bukan salah mereka, tetapi memang itulah hidup. Makanya, saya kagum pada mereka, para manula yang masih aktif bekerja sepanjang hidupnya. Walaupun masih ada keluarga yang memperhatikan, walau masih berada dalam hidup mapan, tapi semangat hidupnya yang tak habis-habis, memberi saya makna hidup yang baru.

Kembali ke sekolah, hari ini saya kembali bertemu dengan sesama "penghuni" sekolah, yang sama-sama "part-time"nya sama saya. Kecuali para guru, para pahlawan tanpa tanda jasa. Bahkan, belakangan ini, mereka masih harus rapat tertutup untuk mempertahankan akreditasi sekolah. Saya tak akan pernah terpikir untuk bekerja sebagai guru di zaman sekarang ini. Sudah ngajarin muridnya sampai mules-mules, yang ada bukannya sembuh, tapi tambah mules. Gawat kan?

Kami, maksudnya saya dan teman-teman saya, diberikan sambutan akhir menjelang pelepasan, oleh para guru, dan suster kepsek. Beliau berharap, agar tidak terjadi sesuatu yang enggak-enggak terkait pengumuman kelulusan kami hari ini. Dengan ancaman penahanan STTB, saya rasa harapan beliau dapat terwujud mulus, tanpa halangan. Poko'e maknyos..

Begitulah kira-kira hari Selasa saya yang menyedihkan ini. Kenapa menyedihkan? Karena mulai hari ini, hingga Jumat mendatang, saya harus bersiap-siap "dilepaskan" dari sekolah yang setia menemani saya selama hampir 12 tahun. Kenapa "dilepaskan"? Udee ahh, gak usah banyak tanya.. Ckckck..



Kalau ada sumur di ladang, 
bolehlah kita menumpang mandi,
Kalau ada umurku panjang,
bolehlah kita berjumpa lagi.

Kalau sumur ada di ladang,
bolehlah kita menumpang mandi,
Kalau sumur ada yang punya,
cepatlah kabur setelah mandi.

*don't try this at home yahh..


~i'm photo[sof]

Rabu, 03 Juni 2009

time to say goodbye..

sedih. satu kata, yang mungkin akan menemani saya, dalam beberapa waktu ke depan. hidup memang tak kenal waktu, cepat memulai, cepat pula berakhir. rasanya, baru kemarin saya menapakkan kaki di sekolah yang teramat besar bagi saya, kala itu. gedung yang tinggi, khas belanda, dengan banyak ornamen-ornamen, yang saya yakin, Anda semua tidak akan betah berlama-lama menikmati suasananya di malam hari.

memulai masa sekolah dasar di sana, bagi saya bukanlah perkara yang sulit. semasa TK, saya sudah dijejali ilmu pengetahuan, yang kapabilitasnya jauh di atas teman-teman saya waktu itu. ibaratnya, saya sudah selesai membaca sebuah kalimat, tapi teman saya baru mulai belajar mengeja. saya patut bersyukur.

masa-masa SMP, merupakan lembaran baru saya di sekolah ini. kehilangan teman-teman lama, persaingan akademik yang memanas, hingga guru-guru yang "kejam" mulai merasuk dalam diri saya. dalam 3 tahun saya sekolah, saya mengikuti kegiatan ekstra yang berbeda tiap tahunnya. entah kebetulan, atau memang takdir, semuanya berawalan B. Basket, Band, dan Bulutangkis. payahnya, tidak ada satupun dari BBB tadi yang saya kuasai sekarang. Takdir.

SMA! hem kotak-kotak dengan paduan celana biru tua membuat saya lebih terlihat layaknya seorang petugas kebersihan di mall-mall, ketimbang anak sekolahan. tapi bukan itu intinya. saya banyak mendapatkan pelajaran berharga, selama masa-masa SMA. pelajaran moril, yang saya yakin berguna di kemudian hari.

itulah sekelumit kisah yang akan selalu saya bawa sebagai memori masa kecil saya. membayangkannya, membuat hati tenang, tanpa gundah. kenangan akan teman-teman kecil yang riang, bandel, jenaka, bodoh, dan masih banyak lagi. 


keep contact, keep smile! salam SERVIAM, SANTA ANGELA
[sof]